Kantor Akuntan Publik (Big Four)

Melayani 500 Fortune Company

• Deloitte (Unsplash/Dan Visan) Di indonesia ada di Jakarta dan Surabaya.

• EY (Ernst & Young) EY telah melayani 84% perusahaan Fortune Global 500 and 73% perusahaan Forbes Global 2000.

• PwC (PricewaterhouseCoopers)

• KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler)

Kriteria LK Bagus

1. Laba bersih dan Ekuitas naik
2. ROE > 15%
3. Membayar Dividend dengan Dividend Payout Ration (DPR) 30-40% dari laba bersih perusahaan dalam setahun.
4. Utang kecil atau DER < 1.
5. Utang mengandung bunga (utang bank, obligasi) jumlahnya kecil.
6. Current Ratio besar. Asset lancar / utang.
7. Saldo laba positif dan angkanya lebih besar dibanding modal disetor.
8. Asset turn over besar. ROA?
9. Inventory turnover besar. Nilai pendapatan / Nilai persedian.
10. Net Profit Margin (NPM) besar.
11. Idealnya setalah laba usaha/laba operasiona, hanya ada beban pajak sekitar ~25% dari laba usaha tersebut.
12. Idealnya angka laba komprehensif tidak jauh berbeda dengan angka laba bersih tahun berjalan.
13. Laporan arus kas (cashflow), angkanya tidak jauh berbeda dengan laporan laba rugi.
14. Neraca nya bersih dan sederhana, demikian pula dnengan laporan laba ruginya.
15. Hasil auditnya wajar tanpa pengecualian.

Cara baca LK

5 jenis standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia:

1. PSAK-IFRS Badan usaha yang menggunakan PSAK International Financial Report Standard adalah yang memiliki jenis akuntabilitas publik. Yakni usaha yang sudah terdaftar atau dalam proses sebagai emiten, seperti BUMN dan perusahaan asuransi.

2. PSAK-ETAP Bentuk dari PSAK Entitas Tanpa Asuransi Publik lebih sederhana dari PSAK-IFRS yang digunakan pada skala global. Karena pada dasarnya PSAK-ETAP ditujukan bagi badan usaha kecil menengah tanpa laporan laba rugi dan penilaian aset.

3. PSAK Syariah Lembaga yang menggunakan PSAK Syariah adalah yang menerapkan kebijakan dan prinsip syariah dalam bisnisnya. Seperti perbankan syariah yang menerapkan ini setelah membuat laporan dengan standar akuntansi umum.

4. PSAK-EMKM Setiap entitas yang belum memenuhi standar ETAP akan menggunakan PSAK Entitas Mikro, Kecil dan Menengah. Sehingga laporan keuangan dibuat secara eksplisit dan tetap mematuhi aturan yang diberlakukan PSAK-EMKM.

5. SAP Laporan keuangan yang disusun dengan Standar Akuntansi Pemerintah adalah untuk menjamin partisipasi dan transparansi. Tujuan penggunaan SAP oleh pemerintah pusat dan daerah untuk akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.